PENCEGAHAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO): PENENTUAN WAKTU PELAKSANAAN STERILISASI RUTIN KAMAR OPERASI

Abstract

Latar Belakang: Kontaminasi yang ditunjukkan dengan angka kuman udara di kamar operasi merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan infeksi daerah operasi (IDO) dan infeksi nosokomial lainnya.

Tujuan penelitian: Menentukan kapan dilakukan sterilisasi rutin setelah renovasi kamar operasi dengan menganalisis angka kuman udara.

Metode: Penelitian ini merupakan cross sectional, membandingkan angka kuman udara pada kamar operasi dengan sistem HVAC (heating, ventilation and air conditioning) dengan atau tanpa heater, yang analisis secara diskriptif menggunakan STATA14. Angka kuman udara diperiksa secara serial tiap dua minggu oleh Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Hasil: Kamar operasi 1, 2, 3, dan 5 direnovasi sehingga memiliki sistem HVAC dengan heater. Uji beda angka kuman udara kamar operasi HVAC dengan heater vs tanpa heater lebih rendah signifikan dan berada dalam baku mutu (4 (0-28) vs 56 (0-140), p= 0,006). Standar baku mutu parameter mikrobiologi udara dalam Peraturan Menteri Kesehatan no. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit menyatakan bahwa angka kuman udara maksimum di kamar operasi adalah 35 cfu/m³. Kamar operasi harus selalu memperhatikan baku mutu ini untuk pencegahan dan pengendalian infeksi. 

Simpulan: Kamar operasi dengan sistem HVAC tanpa heater harus dilakukan sterilisasi rutin setiap dua minggu. Sedangkan kamar operasi dengan HVAC dan heater tidak perlu dilakukan sterilisasi rutin