HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SELOGIRI

Mail Anung Susilo(1*)
Mail Habid Al Hasbi(2)
Mail Sri Sayekti Heni Sunaryanti(3)
Mail Rita Dewi Sunarno(4)
Mail Titik Anggraeni(5)


(1) , Indonesia
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo, Indonesia
(3) Universitas Karya Husada Semarang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta, Indonesia
(4) Universitas Karya Husada Semarang, Indonesia
(5) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Universitas Karya Husada Semarang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Menurut Global Tuberculosis Control (WHO Report) tahun 2016, Indonesia merupakan penyumbang Tuberkulosis Paru (TB) terbesar ke-3 di dunia setelah India dan Cina dengan angka kematian sebanyak 275.729 per tahunnnya . Ketidakpatuhan penderita TB Paru dalam minum obat menyebabkan angka kesembuhan penderita rendah, angka kematian tinggi dan resiko kekambuhan meningkat. Pengetahuan mengenai TB Paru sangatlah penting guna menyadarkan pasien agar patuh minum obat.

Tujuan Penelitian: bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang Tuberkulosis Paru dengan kepatuhan minum Obat pada pasien tuberkulosis di Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental tehnik sampling purposive dengan kriteria responden bukan merupakan sampel dalam studi pendahuluan . Pengambilan sampel dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri,   Wonogiri,   Jawa Tengah            pada bulan januari – februari 2022 dan  menghasilkan responden  sejumlah 38  orang. Tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien diukur menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan Morysky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Kemudian hubungan tingkat pengetahuan dan kepatuhan dianalisis menggunakan uji korelasi kendall tau’ dengan tingkat kebermaknaan sebesar 95%.

Hasil penelitian: Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 42,10%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 55,30% dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 2,60%. Tingkat kepatuhan  minum OAT tinggi pada 44,70% responden, tingkat kepatuhan sedang pada 28,30% responden dan tingkat kepatuhan rendah pada 26,30% responden. Analisis  hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan minum obat   menunjukkan  p value 0,000 (< 0,05) dengan nilai korelasi (r) = 0,489.

Kesimpulan: Sebagian besar pasien TB di Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah memiliki tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat yang tinggi serta ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat.

Keywords


Tuberkulosis Paru, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Minum Obat.



DOI: https://doi.org/10.36419/avicenna.v6i1.830



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Avicenna : Journal of Health is published by Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.

Jl. Ring Road No.Km 03, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127 | email : info@stikesmus.ac.id | web : www.stikesmus.ac.id

 

Lisensi Creative Commons 

Avicenna : Journal of Health is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional |