Profil kadar hemoglobin pada remaja putri yang mengkonsumsi teh hitam

Abstract

Latar belakang: Remaja putri rentan mengalami anemia defisiensi besi karena mengalami menstruasi setiap bulan dan sedang berada dalam masa lonjakan pertumbuhan yang tidak diiringi dengan gaya hidup sehat. Kurangnya konsumsi makanan tinggi Fe dan kebiasaan konsumsi teh dapat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Hb pada remaja putri yang mengkonsumi teh, dihubungkan dengan jumlah konsumsi teh per minggu. Metode : Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Kadar Hb diperiksa dengan metode point of care testing (POCT) menggunakan alat easy GcHb. Informasi mengenai jumlah konsumsi teh per hari dan lamanya responden melakukan kebiasaan minum teh diperoleh melalui wawancara. Jumlah Populasi dalam penelitian ini terdapat 30 remaja putri pada posyandu remaja. Sampel yang didapatkan sejumlah 30 responden dengan teknik total sampling. Analisa data pada penelitian ini adalah distribusi frekuensi. Hasil: Sejumlah 30 remaja putri yang tampak sehat dan tidak menderita penyakit gangguan pembentukan darah di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Sukoharjo menjadi responden dalam penelitian ini. Sebanyak 83,33 % remaja putri tidak anemia dan 16,67% menderita anemia. Tingkat konsumsi teh sebagian responden berada pada kategori jarang (>15 gelas perbulan). Responden yang mengkonsumsi teh hitam dengan kategori jarang memiliki rerata kadar Hb yang lebih tinggi (14,18 mg/dL) dibandingkan mereka dengan tingkat konsumsi sering (12,65 mg/dL). Simpulan: Angka kejadian anemia pada remaja yang mengkonsumsi teh hitam adalah 16,67 %. Kadar Hb pada remaja putri yang sering minum teh lebih rendah dibandingkan yang tingkat konsumsinya jarang.