OBAT HERBAL TRADISIONAL PEREDA BATUK PILEK PADA BALITA

Mail Atika Nur Azizah(1*)
Mail Citra Hadi Kurniati(2)


(1) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
(2) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang : Herbal asli di Indonesia telah digunakan sejak dapat dahulu sebagai beberapa upaya. Pemanfaatan tanaman herbal dimaksudkan untuk upaya promotif, preventif, kuratif, rahabilitatif, dan paliatif. Obat herbal juga merupakan obat tradisional jika digunakan secara turun temurun. Penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun artinya seorang balita rata-rata mendapatkan serangan batuk pilek sebanyak 3-6 kali setahun.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan obat herbal tradisional sebagai pereda batuk pilek pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita dengan batuk pilek di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati. Subjek penelitian ini ibu yang memiliki balita dengan batuk pilek di Wilayah Kerja Puskesmas Purwojati yang berjumlah 5 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan thematic content analysis.
Hasil : terdapat beberapa jenis obat herbal yang digunakan sebagai pereda batuk pilek yaitu jahe, kunyit, madu, jeruk, dan kencur. Semua informan mempercayai kemanjuran obat herbal tradisional yang telah diberikan secara turun temurun. Cara penggunaan, sumber perolehan, pengetahuan tentang pemanfaatan obat herbal tradisional berasal dari orangtua dan petugas kesehatan, lalu peran keluarga dan tenaga kesehatan sangat mendukung dalam penggunaan obat herbal tradisional.
Simpulan: pemanfaatan obat herbal tradisional pereda batuk pilek pada balita dilihat dari jenis obat herbal yang digunakan, cara penggunaan, sumber perolehan obat herbal tradisional, pengetahuan tentang pemanfaatan obat herbal tradisional, peran keluarga dan tenaga kesehatan. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa obat herbal tradisional masih tetap digunakan secara turun temurun.
Kata kunci: Balita, Batuk Pilek, Obat Herbal Tradisional.

References


Arisandi Y., Andriani Y. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman untuk Pengobatan Berisi 158 Jenis Tanaman Obat. Jakarta: Eskamedia.

Diana, Ida Sari dkk (2015). Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di Pekarangan. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 5(2): 123-132.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. 2017. Profi Dinas Kesehatan Kabuoaten Banyumas Tahun 2017. Banyumas : DKK.

Hasanah. 2016. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional di Kecamatan Bukal Kapubaten Buol. Palu : UNTAD.

Hidayat, R.S., Napitupulu, R.M. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: AgriFlo.

Marhamah. 2012. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Desa Bontongan Kabuoaten Enrekang.

Menkes RI. 2016. Formularium Nomor 6 Tahun 2016. Jakarta : KemenkesMitayani. 2010.Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Tim.Penyakit. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Mulyani, Hesti, dkk. 2015. Pengobatan Tradisional Jawa pada Manuskrip-manuskrip Jawa Mangkunegara, Kasunanan Surakarta, dan Museum Radyapustaka. Yogyakarta: UNY.

Redaksi Agromedia. 2010. 273 Ramuan Tradisional untuk Mengatasi Aneka

Sumayyah S., Salsabila N. 2017. Obat Tradisional : Antara Khasiat dan Efek Sampingnya. Jakarta : Majalah Farmasetika Vol. 2 No. 5.

Tim Penyusun. 2012. Herbal Indonesia Berkhasiat: Bukti Ilmiah dan Cara Racik (Vol.10).Depok: PT. Trubus Swadaya.

Tusilawati B. 2010. 15 Herbal Paling Ampuh. Yogayakarta:Aulia Publishing.




DOI: https://doi.org/10.36419/jkebin.v11i2.370

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Kebidanan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.