HUBUNGAN PREEKLAMSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU
Abstract
Latar Belakang: Kematian neonatal terbanyak di Indonesia pada tahun 2020 disebabkan oleh bayi yang lahir dengan berat badan rendah sebanyak 35,2%. Komplikasi pada ibu hamil yang melahirkan BBLR salah satunya yaitu preeklamsia.
Tujuan: Mengetahui hubungan preeklamsia dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah Delanggu.
Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah catatan rekam medis ibu bersalin dengan preeklamsia dan seluruh bayi yang lahir spontan pada bulan Januari – Desember 2021 di ruang bersalin RS PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten sejumlah 490. Besaran sampe ditentukan sebanyak 50% dari total populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan master table dan rekam medis. Analisis data menggunakan Uji Chi Square.
Hasil: Diperoleh dara preeklamsia sebanyak 101 sampel (20,6%), tidak preeklamsia sebanyak 389 (79,4%), BBLR sebanyak 30 (6,1%), dan tidak BBLR sebanyak 460 (93,9%). Hasil uji Chi Square menunjukkan p=0,000 yang berarti ada hubungan signifikan antara preeklamsia dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan nilai Odds ratio (OR) 6,813 (95% 3,161-14,687), maka ibu dengan preeklamsia berisiko enam kali melahirkan BBLR.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara preeklamsia dengan kejadian BBLRFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.36419/jki.v14i1.770
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.