PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN KADER DALAM MEMPERKUAT PROGRAM PENDAMPINGAN IBU HAMIL DI DESA KAJORAN, KLATEN SELATAN, KLATEN

Mail Gita Kostania(1*)


(1) , 
(*) Corresponding Author

Abstract


Angka Kematian Ibu (AKI) kabupaten Klaten selama tiga tahun terakhir masih relatif tinggi, AKI tahun 2013 sebesar 113/100.000 kelahiran hidup, tahun 2014 sebesar 108/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2015 sebesar 81/100.000 kelahiran hidup. Meskipun data tersebut menunjukkan adanya penurunan kematian ibu, namun kematian ibu masih menjadi permasalahan yang perlu ditatalaksana dengan baik.1Untuk mengatasi permasalahan ini, maka perlu adanya suatu upaya agar ibu hamil dapat mengenali faktor resiko terjadinya kematian ibu secara dini, sehingga dapat mencegah terjadinya kematian ibu. Dalam melaksanakan tugasnya, bidan perlu melibatkan keluarga dan masyarakat sebagai pendamping kehamilan. Keterlibatan masyarakat dapat melalui peran kader kesehatan.Untuk meningkatkan peran kader sebagai pendamping ibu hamil dalam menekan angka kematian ibu, maka perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam deteksi dini dan upaya promotif pada kasus-kasus kehamilan normal maupun resiko tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya suatu upaya pemberdayaan pada masyarakat terutama kader kesehatan, melalui pelatihan kader dalam memperkuat program pendampingan ibu hamil di desa Kajoran, Klaten Selatan, Klaten.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Partisipatoris. Subjek penelitian ini adalah kader kesehatan yang mengikuti pelatihan kader guna menjadi pendamping dalam program pendampingan ibu hamil. Selama penelitian berlangsung, kader yang terlibat sebanyak 25 orang. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas: satuan acara pembelajaran dan modul. Alat ukur berupa instrumen tes (kuesioner) untuk mengukur pengetahuan partisipan, dan lembar observasi untuk mengukur keterampilan partisipan. Langkah-langkah penelitian ini diadopsi dari Hanurawan (2012)4, yang terdiri atas empat langkah.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil pengamatan selamadua siklus, terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan peserta antara Siklus I dan Siklus II (sebesar 30 poin). Begitu juga dengan keterampilan peserta dalam melakukan pendampingan mengalami peningkatan rata-rata antara Siklus I dan Siklus II pelatihan (sebesar 20 poin). Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan kader tentang pendampingan ibu hamil di desa Kajoran berdasarkan indikator pengetahuan dan keterampilan, berhasil dilakukan.
Kata Kunci: pemberdayaan, kader, pelatihan, pendampingan ibu hamil



DOI: https://doi.org/10.36419/jkebin.v9i2.207

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Kebidanan Indonesia : Journal of Indonesia Midwifery